Setiap desa sudah seharusnya memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mendukung perekonomian desa. Hal ini juga diterapkan di Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Kepala Desa Plosorejo, Ahmad Muslih, melalui Sekretaris Desa, Sukisnan, menuturkan BUMDes di Desa Plosorejo didirikan pada tahun 2017 dan mulai beroperasi pada 2018. Awalnya, BUMDes ini fokus pada usaha pajak, namun seiring waktu, berbagai inovasi dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian desa. Berikut deretan BUMDes Plosorejo Blora:
Pada awalnya, BUMDes Plosorejo hanya berfokus pada eksekusi pajak. Namun, pada tahun 2019, mereka mendapat kesempatan untuk membuka layanan Brilink.
“Ya, awalnya masyarakat belum begitu memahami kegunaan Brilink, padahal target transaksi setiap bulan cukup besar,” ujarnya kepada tim Memanggil.co, ditulis Rabu (15/1/2025).
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pihak BUMDes memutuskan agar semua warga yang menggunakan listrik di Desa Plosorejo membayar tagihan melalui Brilink.
“Dengan cara ini, masyarakat turut membantu meningkatkan keberadaan BUMDes di desa ini,” jelas Sukisnan.
Ia menuturkan, seiring berjalannya waktu, BUMDes Plosorejo mulai mengembangkan usaha lainnya. Pada tahun 2021, mereka membuka kios dan unit usaha pendapatan asli daerah (PAD) berupa tower.
“Usaha tower ini terbukti sangat membantu warga pada musim kemarau. Meskipun terkadang pasokan air terbatas, air tetap bisa mengalir untuk memenuhi kebutuhan warga,” ujarnya.
Pada tahun 2022, BUMDes Plosorejo memperkenalkan usaha simpan pinjam dengan bunga yang sangat rendah, yakni hanya satu persen.
“Layanan ini mendapat sambutan positif dari warga dan banyak penabung yang bergabung. Dan itu nominal terkecil mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 pun boleh nabungnya,” tambahnya.
Pada tahun 2024, BUMDes Plosorejo meluncurkan layanan terbaru, yaitu penyewaan sound system dan tratak.
“Layanan ini ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan penyewaan biasa, sehingga memudahkan warga desa untuk menyewa perlengkapan tersebut,” jelasnya.
“Nah saat ini, kami masih fokus pada BUMDes layanan penyewaan sound system dan tratak. Jadi belum memiliki rencana untuk membuka jenis usaha baru,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang dilakukan oleh BUMDes Plosorejo.
“BUMDes Plosorejo telah menunjukkan model pengelolaan yang sangat baik dan inovatif. Mereka tidak hanya berfokus pada usaha pajak, namun terus mengembangkan berbagai layanan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Yayuk Windrati.
Lebih lanjut, Yayuk menekankan bahwa BUMDes adalah salah satu kunci dalam memajukan perekonomian desa, dan keberhasilan BUMDes Plosorejo dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Blora.
“Kami sangat mendukung inisiatif BUMDes Plosorejo, dan kami berharap semakin banyak desa yang mengikuti jejak mereka dalam mengoptimalkan potensi yang ada di desa,” harapnya.
Setiap desa sudah seharusnya memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mendukung perekonomian desa. Hal ini juga diterapkan di Desa Plosorejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Kepala Desa Plosorejo, Ahmad Muslih, melalui Sekretaris Desa, Sukisnan, menuturkan BUMDes di Desa Plosorejo didirikan pada tahun 2017 dan mulai beroperasi pada 2018. Awalnya, BUMDes ini fokus pada usaha pajak, namun seiring waktu, berbagai inovasi dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian desa. Berikut deretan BUMDes Plosorejo Blora:
Pada awalnya, BUMDes Plosorejo hanya berfokus pada eksekusi pajak. Namun, pada tahun 2019, mereka mendapat kesempatan untuk membuka layanan Brilink.
“Ya, awalnya masyarakat belum begitu memahami kegunaan Brilink, padahal target transaksi setiap bulan cukup besar,” ujarnya kepada tim Memanggil.co, ditulis Rabu (15/1/2025).
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pihak BUMDes memutuskan agar semua warga yang menggunakan listrik di Desa Plosorejo membayar tagihan melalui Brilink.
“Dengan cara ini, masyarakat turut membantu meningkatkan keberadaan BUMDes di desa ini,” jelas Sukisnan.
Ia menuturkan, seiring berjalannya waktu, BUMDes Plosorejo mulai mengembangkan usaha lainnya. Pada tahun 2021, mereka membuka kios dan unit usaha pendapatan asli daerah (PAD) berupa tower.
“Usaha tower ini terbukti sangat membantu warga pada musim kemarau. Meskipun terkadang pasokan air terbatas, air tetap bisa mengalir untuk memenuhi kebutuhan warga,” ujarnya.
Pada tahun 2022, BUMDes Plosorejo memperkenalkan usaha simpan pinjam dengan bunga yang sangat rendah, yakni hanya satu persen.
“Layanan ini mendapat sambutan positif dari warga dan banyak penabung yang bergabung. Dan itu nominal terkecil mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 pun boleh nabungnya,” tambahnya.
Pada tahun 2024, BUMDes Plosorejo meluncurkan layanan terbaru, yaitu penyewaan sound system dan tratak.
“Layanan ini ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan penyewaan biasa, sehingga memudahkan warga desa untuk menyewa perlengkapan tersebut,” jelasnya.
“Nah saat ini, kami masih fokus pada BUMDes layanan penyewaan sound system dan tratak. Jadi belum memiliki rencana untuk membuka jenis usaha baru,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang dilakukan oleh BUMDes Plosorejo.
“BUMDes Plosorejo telah menunjukkan model pengelolaan yang sangat baik dan inovatif. Mereka tidak hanya berfokus pada usaha pajak, namun terus mengembangkan berbagai layanan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Yayuk Windrati.
Lebih lanjut, Yayuk menekankan bahwa BUMDes adalah salah satu kunci dalam memajukan perekonomian desa, dan keberhasilan BUMDes Plosorejo dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Blora.
“Kami sangat mendukung inisiatif BUMDes Plosorejo, dan kami berharap semakin banyak desa yang mengikuti jejak mereka dalam mengoptimalkan potensi yang ada di desa,” harapnya.
